Ketika kamu menginginkan yang tiada senjata untukmu, sedang Allah menginginkan pasukan lengkap bersenjata untukmu.
Miqdad, seorang maula berkulit hitam berbicara dengan lantang dan tegas:
“Ya Rasulullah, jangan ragu! Laksanakan apa yang dititahkan Allah. Kami
akan bersamamu. Demi Allah kami tidak akan berkata seperti yang
dikatakan Bani Israel kepada Musa, ‘Pergilah kamu bersama Tuhanmu dan
berperanglah! Kami akan duduk menunggu di sini.’ Tetapi kami akan
mengatakan kepadamu, ‘Pergilah bersama Tuhanmu dan berperanglah! Kami
akan berperang di sampingmu.’ Demi yang telah mengutusmu dengan membawa
kebenaran! Seandainya engkau membawa kami menerjuni lautan lumpur, kami
akan patuh. Kami akan berjuang bersamamu dengan gagah berani hingga
mencapai tujuan, dan kami akan bertempur di sebelah kanan dan di sebelah
kirmu, di bahagian depan dan di bahagian belakangmu, sampai Allah memberimu
kemenangan.”
Mendengar
ucapan dan semangat Miqdad, wajah Rosulullah Saw pun kemudian menjadi
berseri-seri. Apa yang telah diucapkan oleh Miqdad telah mengobarkan
semangat juang kaum muslimin. Sehingga salah satu dari tokoh Anshor, Saad bin Ubadah pun
berkata:”
“Ya
Rasulullah, sungguh, kami telah beriman kepadamu, membenarkanmu, dan
kami telah saksikan bahwa apa yang engkau bawa adalah benar. Kami juga
sudah bersumpah setia kepadamu. Karena itu, majulah wahai utusan Allah,
kami akan bersamamu. Demi yang telah mengutusmu membawa kebenaran,
seandainya engkau membawa kami ke lautan, lalu engkau mengarungi lautan
itu, tentu kami juga akan mengarunginya. Tidak seorang pun akan
berpaling. Kami akan bersamamu berperang melawan musuh. Kami adalah
orang-orang yang gagah berani dalam peperangan, tidak gentar menghadapi
musuh. Allah akan memperlihatkan kepadamu kiprah kami dalam peperangan
yang akan berkenan di hatimu. Karena itu, maju terus, kami akan
bersamamu. Berkah Allah akan bersama kita.”
Keteguhan iman para sahabat, walaupun berada dalam keadaan yang menghimpit, namun janji pertolongan Allah utuh di hati mereka.
No comments:
Post a Comment